Kamis, 24 Oktober 2019

Evolusi Biologi, Faktor Dan Penyebabnya

A. APA ITU EVOLUSI BIOLOGI

Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu pipulasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. 

Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi.
Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. 

Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi sscara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.

B. FAKTOR FAKTIR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA EVOLUSI BIOLOGI
Para pakar lain, yang merupakan seorang professor matematika dari Inggris, Godfrey Harold Hardy dan juga seorang dokter dari Jerman, Wilhelm Weinberg, juga memiliki pendapat sendiri mengenai proses evolusi ini.

Mereka secara terpisah mempublikasikan hasil analisis mereka tentang keseimbangan gen dalam populasi. Dari pemikiran mereka ini, dikenallah Hukum Hardy - Weinberg.
Hukum Hardy -Weinberg ini menyatakan bahwa frekuensi alel atau gen di dalam populasi dapat tetap stabil dan tetap berada pada keseimbangan dari satu generasi ke generasi, dengan syarat :

1. Jumlah populasi yang besar
2. Perkawinan terjadi secara acak atau random
3. Tidak terjadi mutasi maju atau pun mutasi balik
4. Tidak ada seleksi
5. Tidak ada migrasi

Namun, jika kondisi ini tidak terjadi, maka dimungkinkan terjadinya perubahan alel atau gen dalam populasi tersebut yang berujung pada kondisi yang disebut sebagai evolusi ini. 

Para ahli evolusi menggunakan Hukum Hardy Weinberg ini untuk mengamati apakah suatu perubahan frekuensi alel telah terjadi pada suatu populasi. Hal inilah yang kemudian menjadi tanda terjadinya mikroevolusi. Mikroevolusi ini kemudian mmebentuk makroevolusi atau yang lebih dikenal sebagai evolusi dalam pengertian umum.

Hingga saat ini, diketahui beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan keseimbangan frekuensi gen atau alel di dalam suatu populasi. Hal ini juga dikenal sebagai faktor yang mempengaruhi evolusi.
Faktor yang menyebabkan evolusi ini, meliputi :

1. Seleksi Alam
merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.
Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini.
Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam

2. hanyutan genetik
(Bahasa Inggris: Genetic Drift) merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.
Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies baru.
Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.

3. Perkawinan tak acak
Kenyataannya, secara alami tidak ada perkawinan yang benar -benar acak. Perkawinan secara umum dipengaruhi oleh faktor pilihan. Sebagai contoh, secara naluriah burung merak betina akan memilih merak jantan yang memiliki bulu ekor besar dan indah. Begitu pun manusai yang akan cenderung mengembangbiakan hewan atau tanaman yang bagus dan menguntungkan.

4. Migrasi
Ketika individu meninggalkan populasi atau emigrasi, maka ia akan membawa alel keluar, begitu pun sebaliknya. Hal ini yang kemudian berpotensi menghasilkan alel baru. Pergerakan alel antar populasi inilah yang disebut sebagai alel gen. Artinya, migrasi menyebabkan terjadi varias sifat dalam populasi.

5. Mutasi
Mutasi adalah sautu bentuk perubahan materi genetik yang bersifat menurun. Mutasi ini bisa terjadi pada semua organisme dan merupakan sumber dari adanya variasi hereditas. Ketika ada beberapa gen yang bermutasi, maka akan mengakibatkan terjadinya perubahan frekuensi gen. 
Mutasi menjadi bahan mentah evolusi, karena untuk bisa bertahan dari seleksi alam, populasi harus memiliki variasi genetik yang tinggi. dengan adanyamutasi, maka dapat terbentuk spesies baru yang adaptif, memiliki peningkatan daya fertilitas dan viabilitas, dan lainnya.

6. Rekombinasi dan seleksi
Bagian paling penting dari mekanisme evolusi ini adalah adanya rekombinasi gen. Rekombinasi gen ini bisa terjadi melalui perkawinan sehingga reproduksi seksual menjadi faktor penting dalam proses evolusi.
Demikian pemaparan mengenai Faktor yang Mempengaruhi Evolusi. Semoga bermanfaat.

C. BAGAIMANA GEN BISA MEWARISI CIRI FISIK MANUSIA?
Pewarisan sifat atau hereditas merupakan penurunan sifat dari induk (orang tua) kepada keturunannya (anak). Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat ini disebut genetika.Sifat-sifat suatu makhluk hidup diwariskan melalui sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Bagian sel yang bertanggung jawab terhadap penurunan sifat ini terdapat di bagian inti sel (nukleus).

Di dalam inti sel terdapat kromosom. Kromosom merupakan benang-benang halus yang berfungsi sebagai faktor pembawa sifat keturunan. Di dalam kromosom terdapat substansi pembawa sifat keturunan yang terdiri atas senyawa kimia yang disebut gen. Gen berfungsi sebagai penentu sifat-sifat suatu makhluk hidup. Kromosom dan gen inilah yang mengendalikan pewarisan sifat pada makhluk hidup.

1. KROMOSOM
Kromosom adalah materi genetik yang berupa benang-benang halus (kromatin) yang berfungsi sebagai pembawa informasi genetik kepada keturunannya. Setiap inti sel suatu makhluk hidup memiliki dua jenis kromosom yaitu kromosom tubuh (autosom) dan kromosom kelamin (gonosom).

- Kromosom Tubuh
Kromosom tubuh berfungsi untuk menentukan sifat-sifat tubuh suatu organisme. Kromosom tubuh dilambangkan dengan A yang berasal dari kata autosom yang terdiri dari 22 pasang atau berjumlah 44 buah. Autosom terletak pada sel tubuh dan berpasangan sehingga disebut kromosom diploid (ditulis dengan 2n).

-Kromosom Kelamin
Kromosom kelamin (gonosom) berfungsi untuk menentukan jenis kelamin suatu organisme. Gonosom berjumlah 1 pasang atau 2 buah, gonosom pada laki-laki dilambangkan dengan XY dan pada perempuan dilambangkan dengan XX. Gonosom terletak pada sel kelamin dan tidak berpasangan sehingga disebut kromosom haploid (ditulis dengan n).

2. GEN
Komposisi dan susunan gen-gen di dalam tubuh makhluk hidup disebut genotipe. Genotipe setiap makhluk hidup berbeda-beda yang dapat menentukan sifat-sifat suatu makhluk hidup tersebut. Pada dasarnya, genotipe adalah sifat pada makhkuk hidup yang tidak terlihat. Genotipe inilah yang nantinya akan memunculkan sifat fenotipe. Fenotipe adalah sifat pada makhluk hidup yang dapat terlihat. Sifat fenotipe merupakan perpaduan antara sifat genotipe dan lingkungannya.






Pada umumnya, suatu gen dinyatakan dengan simbol huruf, huruf kapital menyatakan gen yang bersifat dominan, misalnya M (merah), sedangkan huruf kecil menyatakan gen bersifat resesif, misalnya m (putih). Gen selalu berpasangan misalnya MM, Mm atau mm. Gen yang sama jenisnya seperti MM atau mm disebut homozigot, sedangkan gen yang berbeda jenisnya seperti Mm disebut heterozigot. Jika gen dominan bersama-sama dengan gen resesif, sifat yang akan tampak adalah sifat yang dibawa oleh gen dominan dan sifat yang dibawa oleh gen resesif tidak akan muncul. Sebagai contoh, sifat pendek dominan tehadap sifat tinggi. Jika gen untuk pendek muncul bersama-sama dengan gen untuk tinggi, sifat pendeklah yang akan muncul pada keturunanya.

Minggu, 13 Oktober 2019

Mengenal Bumi Kita Dalam Aspek Geologi

Kita tentu mengenal apa itu bumi, bumi yang kita pijaki berupa lapisan padat yang kita injak tempat berkumpuonya komponen hidup dari mulai tumbuhan, hewan dan manusia yang terkumpul dalam ekosistem alam tidak lepas dari faktor biotii dan abiotik yang saling melengkapi.

Dalam kesempatan ini saya akan menulis tentang instrumen apa saja yang ada di bumi dalam perkembangan ilmu geologi.

1.  Ruang Lingkup Geologi
Bumi terusun oleh berbagai macam unsur yang saling terintegrasi dan
tidak hanya didominasi oleh batuan, air, atau udara saja. Interaksi antar-unsur
tersebut terus berlangsung, seperti kontak air dengan batuan, batuan dengan udara,
dan air dengan udara. Lebih lanjut, biosfer, sebagai keseluruhan bentuk kehidupan
di bumi, tersebar pada ketiga realms tersebut yang terintegrasi secara setara.

Oleh sebab itu, ruang lingkup ilmu geologi terdiri dari empat lingkup utama, yaitu: hidrosfer, atmosfer, dan geosfer. Ketiga lingkup ini kemudian membentuk suatu
lingkup sebagai keseluruhan keberadaan makhluk hidup yang disebut biosfer.

A.  Hidrosfer
Bumi dijuluki sebagai Planet Biru, hal ini karena 71% permukaan bumi
diselimuti oleh air dengan kedalaman rata-rata 3,8 km. 97% dari air yang
ada di bumi merupakan air permukaan. Hidrosfer adalah massa air yang
dinamis dan bergerak secara kontinu melalui sebuah siklus. Siklus yang dimaksud adalah siklus hidrologi, yang terdiri dari evaporasi air permukaan ke atmosfer, presipitasi air ke daratan, dan kemudian mengalir kembali sebagai air permukaan yang bermuara di laut.

Daur hidrologi ini turut berkontribusi dalam membentuk bentang alam bumi ini. Selain air laut, hidrosfer juga terdiri dari air tawar yang berada di aliran sungai, danau, gleiser, dan airtanah. Meskipun jumlahnya tak sebanyak air laut, namun keberadaan air tawar (fresh water) sangat penting. Oleh sebab itu usaha pencarian sumber daya air bersih terus dilakukan hingga sekarang, termasuk oleh para ahli geologi, khususnya hidrogeologi.

B.  Atmosfer
Bumi dikelilingi oleh tudung gas yang memberi kehidupan. Tudung gas inilah yang disebut atmosfer. Jika dibandingkan dengan ketebalan kerak bumi (sekitar 6400 km), atmosfer jauh lebih tipis, yaitu hanya 5,6 km diatas permukaan bumi dan hanya sampai kedalaman 16 km di bawah permukaan bumi. Namun, di samping dimensinya yang sederhana, selimut tipis tersebut tetap merupakan elemen penting di planet bumi.

 Atmosfer bukan hanya
menyediakan udara untuk dihirup oleh makhluk hidup, namun juga mampu
melindungi kita dari paparan radiasi sinar ultra violet dari matahari. Pertukaran energy secara kontinu terjadi antara atmosfer dengan permukaan 
bumi menghasilkan sesuatu yang kita sebut cuaca dan iklim. Cuaca dan
iklim bumi dari sejak awal terbentuk hingga sekarang berkontribusi dalam
pembentukan bentang alam dan sumberdaya geologi. Sehingga atmosfer
berperan penting dalam proses geologi yang telah dan sedang berlangsung
di bumi.

C. Geosfer
Bagian di dasar atmosfer dan samudera adalah lapisan kerak bumi. Bagian padat itulah yang disebut sebagai geosfer. Geosfer membentang dari permukaan hingga ke inti bumi pada kedalaman 6.400 km. Sehingga geosfer merupakan lingkup yang paling besar yang ada di bumi jika dibandingkan dengan atmosfer, hidrosfer, dan biosfer.
Kebanyakan penelitian mengenai geosfer difokuskan pada kenampakan di
permukaan yang mudah untuk diakses. Setiap kenampakan dipermukaan merepresentasikan kondisi dibawah permukaan bumi yang bersifat dinamis.
Dengan meneliti kenampakan dari lapisan geosfer yang berada dipermukaan, dapat diketahui petunjuk mengenai proses geologi yang telah terjadi sewaktu bumi ini sedang terbentuk. Lapisan-lapisan geosfer dan proses yang berlangsung di dalamnya akan banyak dipelajari oleh para ahli
geologi.

2. Interior Bumi
Berdasarkan perbedaan komposisinya (massa jenis), bumi terbagi menjadi tiga lapisan besar, yaitu kerak, mantel, dan inti bumi. Setiap lapisan tersebut memiliki sifat fisik yang berlainan. Perbedaan sifat fisik tersebut digunakan untuk menentukan zona-zona tertentu pada setiap lapisan bumi. Sifat fisik yang digunakan untuk pembagian zona antara lain apakah padat atau cair dan sebarapa lemah atau kuat lapisan tersebut.
Susunan interior bumi diketahui berdasarkan informasi seismologi.
Berdasarkan penyelidikan H. Jeffreys dan K. E. Bullen (1932-1942) yang mengacu pada penyelidikan E. Wiechert (1890-an) dengan menggunakan cepat rambat gelombang P dan S, dapat ditentukan pembagian lapisan-lapisan atau interior bumi. Struktur dalam bumi dibedakan secara komposisi dan rheologi.Struktur dalam bumi berdasarkan komposisinya:

A. Inti bumi (Core)
Terletak mulai dari kedalaman 2.883 km sampai ke pusat bumi. Densitasnya berkisar dari 9,5 gr/cc di dekat mantel dan membesar ke arah pusat hingga 14,5 gr/cc. Berdasarkan besarnya densitas ini, inti bumi diperkirakan memiliki campuran dari unsur-unsur yang memiliki densitas besar, yaitu Nikel (Ni) dan besi (Fe). 
Oleh karena itu, inti bumi juga sering disebut sebagai lapisan Nife.

A1. Inti dalam (inner core)
Kedalaman 5.140-6.371 km. Berfasa padat, berat, dan sangat panas.
A2. Inti luar (outer core)
Kedalaman 2.883-5.140 km. Berfasa cair dan sangat panas.

B. Mantel (Mantle)
Merupakan lapisan yang menyelubungi inti bumi. Merupakan bagian terbesar dari bumi, 82.3 % dari volume bumi dan 67.8 % dari massa bumi. Ketebalannya 2.883 km. Densitasnya berkisar dari 5.7 gr/cc di dekat inti dan 3.3 gr/cc di dekat kerak
bumi.

C. Kerak bumi (Crust)
Merupakan lapisan terluar yang tipis, terdiri batuan yang lebih ringan dibandingkan dengan batuan mantel di bawahnya. Densitas rata-rata 2.7 gr/cc. Ketebalannya tidak merata, perbedaan ketebalan ini menimbulkan perbedaan elevasi antara benua dan samudera. Pada daerah pegunungan ketebalannya > 50
km dan pada beberapa samudera < 5 km. berdasarkan data kegempaan dan komposisi material pembentuknya, para ahli membagi menjadi kerak benua dan kerak samudera.

C1. Kerak benua, terdiri dari batuan granitik, ketebalan rata-rata 45 km,
berkisar antara 30–50 km. Kaya akan unsur Si dan Al, maka disebut juga
sebagai lapisan SiAl.
C2. Kerak samudera, terdiri dari batuan basaltik, tebalnya sekitar 7 km. Kaya
akan unsur Si dan Mg, maka disebut juga sebagai lapisan SiMa.

3. Bidang Gutenberg
Beberapa tahun kemudian, seorang ahli gempa Jerman, Beno Gutenberg, menemukan batas lain. Bidang dimana gelombang P dibelokkan, atau bidang antara mantel dengan inti bumi disebut bidang diskontinu Gutenberg atau bidang
Gutenberg.

4. Arus Konveksi Magma
Kerak bumi merupakan padatan yang relative dingin, rapuh, dan kaku (rigid) dengan massa jenis lebih rendah sehingga seolah-olah mengapung di atas.mantel.
Ini adalah bagian yang berada di permukaan bumi hingga kedalaman ±100 km. Karena adanya perbedaan panas yang sangat tinggi antara bagian bumi yang tengah dengan bagian bumi yang lebih luar, maka akan terjadi perbedaan tekanan dimana tekanan pada bagian dalam lebih besar, sehingga pergerakan magma akan menghasilkan aliran konveksi di dalam mantel. 

Lelehan magma yang lebih panas akan bergerak ke atas dan lelehan magma yang lebih dingin akan tenggelam (seperti gerakan aliran konveksi air pada waktu kita memanaskan air di atas kompor).
Akibat aliran konveksi lelehan magma tersebut, lapisan kerak bumi yang padat dan relative rapuh yang ada di atasnya ikut bergerak (mengapung) sesuai dengan gerakan lelehan magma. Pada suatu tempat tertentu, lapisan kerak bumi akan retak dan bergerak saling menjauh, dan rekahan yang ditinggalkannya akan segera terisi oleh lelehan magma yang kemudian juga akan membeku (disebut sebagai daerah regangan dimana lempengan kerak bumi yang saling berdekatan menjauh), contoh Mid Oceanic Ridges yang berada di dasar samudra Atlantik, dan rifting yang terjadi antara benua Afrika dengan Jazirah Arab yang membentuk Laut Merah.

Pada bagian bumi lain akan terjadi tumbukan antara lempeng-lempeng yang saling mendekat. Lempeng yang relatif lebih tipis (lempeng samudera) akan menunjam ke bawah lempeng benua yang relatif lebih tebal, zona ini disebut sebagai zona subduksi (subduction zone). 

Contohnya adalah zona subduksi yang memanjang dari Sumatra, Jawa, hingga ke Nusa Tenggara Timur. Pada bagian yang menunjam akan meleleh menjadi magma dan bagian dari lempeng yang lain
akan mengalami perlipatan, pengangkatan, dan pensesaran. 

Dengan adanya retakan/bukaan akibat terbentuknya sesar-sesar tersebut,
maka pada bagian-bagian tertentu pada zona tersebut kadang-kadang diterobos oleh lelehan magma panas dari mantel dan membentuk kantong-kantong magma, yang disebut sebagai dapur magma (magma chamber). Jika penerobosan tersebut
berlangsung hingga mencapai permukaan bumi, maka terjadilah pembentukan
deretan gunungapi. Magma yang keluar akan menghasilkan material hasil letusan gunungapi yang berupa tuf, lahar, maupun menghasilkan aliran lava panas yang akan membentuk batuan lava di permukaan. Magma yang tidak mencapai permukaan akan membeku di dalam bumi membentuk bermacam-macam jenis batuan beku.

Siklus hidrologi (sumber: Diagram Visual Information Ltd.)

Aliran konveksi pada air di atas kompor dan aliran konveksi magma

Interior Bumi (Skinner et al., 2004)

Smile (Charles Chaplin)

Ini adalah lagu yang sangat menyentuh dari sang maestro Charles Chaplin, ketika senyum disimbolkan sebagai sebuah harapan dari suatu kekecewaan serta simbol ketegaran dan wibawa seorang manusia yang menghantam lautan kekecewaan dengan satu senyuman.
Sir Charles Spencer "CharlieChaplin, adalah seorang komposer, pembuat film, dan aktor komedi Inggris yang terkenal pada era film bisu, kariernya berjalan selama lebih dari 75 tahun, dari masa kecilnya pada era Victoria sampai setahun sebelum kematiannya 1977.

Chaplin menjalani hidup dalam kemiskinan dan kerja keras di London. Sebelum berusia sembilan tahun, ia pernah dua kali dikirim ke rumah kerja karena ayahnya meninggal dan ibunya kesulitan secara finansial. Ibunya dimasukkan ke rumah sakit jiwa saat Chaplin berusia 14 tahun.

Smile" adalah sebuah lagu yang berdasarkan pada sebuah lagu instrumental yang dipakai dalam soundtrack untuk film Charli Caplin1936 Modern Times. Chaplin mengkomposisikan musiknya, yang terinspirasi dari Tosca karya Pucini, jhon Turner dan Geoffrey Parsons, menambahkan lirik dan judul pada 1954.
Dalam lirik tersebut, yang berdasarkan pada kalimat dan tema dari film tersebut, penyanyinya meminta agar pendengarnya untuk ceria dan selalu membawanya setiap hari esok, selama mereka tersenyum. "Smile" telah menjadi standar populer sejak penggunaan aslinya dalam film Chaplin.

Smile
Music by Charles Chaplin, Lyrics by John Turner and Geoffrey Parsons
Smile, though your heart is aching
Smile, even though it’s breaking
When there are clouds in the sky
you’ll get by
If you smile through your fear and sorrow
Smile and maybe tomorrow
You’ll see the sun come shining through
for you
Light up your face with gladness
Hide every trace of sadness
Although a tear may be ever so near
That’s the time you must keep on trying
Smile what’s the use of crying
You’ll find that life is still worthwhile
If you’ll just
Smile
Sumber: Wikipedia

Jumat, 11 Oktober 2019

The Tragedy Of The Commons

Tragedi adalah suatu kejadian yang menyedihkan, tragis. Sedangkan commons adalah lahan milik bersama atau kepemilikan bersama, contohnya adalah padang penggembalaan (padang rumput yang tidak ada pemiliknya).

Oleh karena itu, tragedy of the commons dapat diartikan sebagai masalah yang muncul ketika populasi bertambah secara terus menerus, lahan semakin sempit dan akhirnya menjadi rebutan.

Tragedy of the commons terjadi ketika lahan milik bersama digunakan secara bebas dan tidak ada aturan penggunaannya, sehingga setiap orang hanya memikirkan kepentingannya sendiri.

Artikel mengenai thetragedy of the commons ditulis oleh Garret Hardin (1968). Garret Hardin adalah seseorang yang anti bantuan international. Ia tidak setuju dengan bantuan berupa hutang. Ia juga merupakan seseorang yang mendukung adanya aborsi atau pengguguran kandungan dan bunuh diri, menurutnya, aborsi dan bunuh diri dapat menghambat laju pertumbuhan penduduk sehingga lahan tidak semakin diperebutkan.

Pokok perhatian Hardin yaitu "Kebebasan berkembangbiak tidak bisa diterima", menurutnya, perkembangbiakan harus dibatasi, semakin banyak jumlah orang dalam suatu daerah maka semakin sedikit sumber daya yang tersedia bagi setiap orangnya.

Jika ongkos untuk membiayai seorang anak rendah, maka banyak orang akan memiliki banyak anak. Jika biaya mahal, maka orang akan berpikir dua kali ketika ingin menambah anak. Asumsinya, anak adalah hal yang bagus bagi orang tuanya, tetapi bagi masyarakat hal tersebut bisa menjadi kebalikannya.

Penambahan anak turut menambah jumlah penduduk sehingga jatah setiap masyarakat di daerah tersebut semakin sedikit.
Tragedy of the commons muncul karena adanya kerakusan. Potensi masalahnya adalah kecenderungan setiap orang untuk memaksimalkan keuntungan/profit.
Hal ini digambarkan juga dengan pertambahan sapi-sapi di suatu padang rumput. Bagi pemilik sapi, pertambahan jumlah sapi bisa meningkatkan keuntungan karena pemilik sapi itu dapat menjual sapi-sapinya sehingga mendapatkan uang. Tetapi pertambahan sapi juga membuat padang rumput semakin penuh dan pemilik sapi saling berebut lahan untuk menggembalakan sapi mereka yang bertambah banyak, selain penggembala sapi yang saling berebut, persediaan makanan bagi sapi-sapi di padang rumput itu juga semakin menipis.

Thomas Malthus (1766-1834), seorang ahli politik ekonomi dari Inggris, seperti ditulis dalam Hardin (1968) mengatakan bahwa jumlah penduduk bertumbuh secara eksponen (kelipatan). Sedangkan lahan pertanian tumbuh secara deret hitung.
Hal ini memunculkan masalah kelaparan dan perebutan lahan karena pertumbuhan penduduk secara eksponen terjadi sangat cepat dibanding lahan pertanian yang tumbuh secara deret hitung.

Kelebihan jumlah penduduk dan kompetisi untuk mendapatkan pangan berpotensi menjadi masalah. Menurut Garret Hardin, beberapa masalah, termasuk masalah kependudukan tersebut tidak dapat diselesaikan dengan solusi teknis.

Beberapa masalah juga tidak dapat diselesaikan dengan ilmu pengetahuan. Karena tidak ada solusi secara teknis, maka solusi yang diberikan berupa solusi politik. Solusi politik adalah solusi yang berasal dari pemerintah. Solusi ini berupa Undang-undang, kebijakan, dan sanksi. Contoh negara yang sudah menerapkan solusi politik untuk mengatasi masalah kependudukan adalah Tiongkok. Tiongkok pernah memberlakukan peraturan mengenai satu keluarga satu anak. Jika satu keluarga memiliki anak lebih dari 1 maka konsekuensi dan sanksi harus ditanggung oleh orang tuanya.

Pada era modern saat ini, permasalahan yang ada pada modern commons yaitu penangkapan ikan secara besar-besaran menggunakan alat yang dapat merusak lingkungan, polusi yang terjadi pada air, udara, dan tanah, serta polusi suara, misalnya kebisingan. Selain itu, penggunaan taman nasional secara berlebihan juga dapat menimbulkan masalah, misalnya banyak eksploitasi seperti penebangan, pembukaan lahan, dan tambang di taman nasional.
Masalah lain yang juga muncul saat ini adalah kelebihan jumlah penduduk yang membuat energi (bahan bakar, listrik), makanan, dan standar hidup menjadi turun.

Menurut Hardin, mengharapkan kesadaran individu dalam menyelesaikan permasalahan kepadatan penduduk tidak bisa diandalkan. Manusia lebih mementingkan keuntungan bagi dirinya dan dengan adanya banyak anak ia akan dapat melanjutkan keturunan serta lebih banyak menguasai lahan. Kepedulian pada penduduk lain pun semakin berkurang, bahkan manusia mulai saling berebut lahan.

The new commons atau bisa disebut lahan baru diperlukan ketika terjadi masalah kepadatan penduduk dan perebutan lahan. Namun, lahan baru itu tidak bisa digunakan seenaknya sendiri. Ada alternatif yang dibuat agar tidak terjadi perebutan lahan lagi. Bentuk alternatif itu misalnya pemaksaan yang dibuat secara bersama-sama. Harus ada pembatasan dengan paksaan karena kesadaran diri tidak bisa diandalkan. Pemaksaan secara bersama-sama dilakukan dengan mengubah commons menjadi private.

Lahan milik umum dibuat kepemilikan yang jelas atau ada pembatasan yang disetujui bersama-sama antar pengguna lahan. Misalnya, setiap orang dibatasi memiliki 5 sapi saja sehingga tidak timbul kelebihan, pembatasan emisi kendaraan bermotor, pembatasan penangkapan ikan, dan pembatasan lain yang disetujui bersama termasuk sanksi yang diberikan jika ada orang yang melanggar batas tersebut.


Referensi:
Hardin, G. (1968). Tragedy of the Commons. Vol.162. www. sciencemag.org

Kenapa Harus Ilmu Lingkungan?

Hari sabtu minggu lalu tepatnya Tanggal 5 oktober 2019, saya mulai memasuki mata kuliah pengantar lingkungan dengan dosen bernama ibu Melbi Tanjung M.IL, dengan semangat saya menyimak dari semua kupasan materi beliau dari awal sampai akhir, namun ada pertanyaan beliau kepada para mahasiswa yang membuat saya berpikir kembali "kenapa anda masuk ilmu lingkungan?," kurang lebih itu pertanyaan beliau, maka dalam kesempatan ini saya akan mencoba menjelaskan kenap saya masuk ke ilmu lingkungan.

A. Asal Mula
Perkenalkan nama saya Fitnijar Prastya, saya lahir di Kabupaten Garut dan sekarang berdomisili di Kota Bandung, hobi saya membaca buku, dan travelling dan sedikit hiking, sebelum saya berkuliah di Universitas Persatuan Islam (UNIPI), saya berkuliah di Sekolah Tinggi Teknologi Mineral (STTMI) jurusan Teknik Geologi, namun tidak tuntas dengan alasan yang tidak bisa saya ceritakan dalam blog ini.
Berawal dari rasa keingintauan yang kuat untuk mengetahui tentang ilmu yang berhubungan dengan alam, serta berawal dari rasa keresahan kerusakan lingkungan yang terjadi di kampung kelahiran Garut, serta di Bandung dari mulai permasalahan tambang galian C (pasir) yang merusak, pencemaran udara dan berpengaruh pada warga, belum lagi di Kota Bandung, banyak sekali permasalah lingkungan, salah satunya permasalahan sampah yang berujung pada dampak banjir, masalah drainase yang tidak sesuai dan ideal dalam pembangunananya, masalah limbah pabrik yang mencemari sungai dan ekosistem yang ada dialamnya, dan banyak lagi permasalahan lingkungan lainnya yang nanti akan kita bahas dalam tulisan selanjutnya.

B. Awal Mengenal
Berawal dari itu saya mulai berhasrat untuk masuk jurusan yang mempelajari hal seperti itu, kemudian saya direkomendasikan untuk berkuliah di jurusan teknik geologi, akhir cerita sayapun masuk jurusan itu, yang saya pelajari di awal tentu tentang dasar dan prinsip geologi, bagaimana proses pembentukan benua yang asalnya menyatu atau bisa disebut Pangea yang lama kelamaan benua ini terpecah menjadi dua bagian, yakni Benua Laurasia pada bagian utara dan Benua Gondwana pada bagian selatan (Alfred Wegener1915) yang nantinya akan menjadi cikal bakal benua Amerika, Eropa, Asia, Autralia, dan benua benua lainnya yang kita kenal sekarang, ini menarik untuk di tulis namun pada kesempatan selanjutnya saya akan mencoba menulis tentang hal ini.
Selain itu saya belajar juga tentang batuan karena yang menjadi fokus di teknik geologi adalah tentang batuan, serta mempelajarai kandungan mineral, sebaran batuan klasifikasiya, kandungan kimianya dan lain lain, namuan ada mata kuliah yang saya sangat suka yaitu mata kuliah Geologi Lingkungan, dengan dosen yang sangat menarik, rendah hatu dan nyentrik, namanya Dr. Ir. Budi Brahmantyo, M.Sc, beliau adalah dosen yang mangajarkan kepada mahasiswanya tentang keseimbangan dan berkelanjutannya lingkungan apabila diolah dalam bentuk apapun oleh manusia, disana kami belajar sisi estetik dari batuan dalam aspek sejarah dan nilai plus selain diexploitasi dan dijual.
Kami diajarkan bijak dalam melakukan reset atau penelitian, kami juga diajak untuk peduli terhadap keseimbanga alam dan hasil dari ekonomi hasil alam berupa mineral yang terkandung didalamnya, dalam mata kuliah beliau kami sering diajak melihat studi kasus, mulai dari sesar lembang digunung batu di seputaran punclut keatas, curug jompong yang nasibnya dikambing hitamkan sebagai penyebab banjir di kabupaten bandung, gua pawon sebagai cagar budaya geologi karena didalamnya ada peninggalan purba kala dan banyak lagi kami diajak melihat studi kasus tentang geologi lingkungan.

C. Kabar Sedih
Tahun 2018 tepatnya hari sabtu tanggal 28 bulan April ada insiden yang mengejutkan untuk kami mahasiswanya, kami mendapatkan kabar jika pa Budi mengalami kecelakaan di jalan tol seputaran kilometer 145 padaleunyi, yang menyebabkan kematian pada beliau, kamipun sontak sangat kaget mendengar kabar itu dan tidak belama lama kami dengan mahasiswa lainnya untuk bergegas kerumah duka setelah mendapat kabar pa budi meninggal kan dunia ini, sebagai tanda hormat saya kepada almarhum pa Budi maka saya catat dalam tulisan, "kenapa saya masuk ilmu lingkungan di Universitas Persatuan Islam" ini, saya merasa terinspirasi dan semngat untuk belajar karena motivasi beliau, seorang dosen yang rendah hati, bersahaja, dan favorit semua mahasiswa dikampus kami, selamat jalan pa budi, semoga Allah terima amalan semasa hidup bapa, dan kami sebagai mahasiswa mu semoga dapat meneruskan jejak bapa

D.Kerja Lapangan
Selain berkuliah saya juga sesekali ikut projek dengan senior, dan kolega dibidang geologi sebagai geologist sebagai wellsite, fungsinnya untuk mangawasi kelancaran bor suatu mineral dan mengdeskripsikan hasil bor dalam bentuk laporan, dari sana saya melihat teryata lingkungan didaerah tambang sumatra khususnya di Muara Enim Sumatra Selatan, sangatlah rusak, ekosistem disana pun ternyata sudah tidak seimbang, belum lagi keterbatasan BBM, padahal dekat dengan pertambangan minyak pertamina aset negara, disana juga listrik tidak pernah stabil setiap harinya pasti saja mati, belum lagi masalah ekonomi, yang notabene sebagai petani karet, sedangkan harga karet pada saat itu sedang buruk, kehidupan ekonomi semakin mencekik dan kebutuhan hidup semakin bertambah, sunggu ketidak seimbangan dan ketimpangan yang saya liat dilapangan selalu menggangu batin saya dan ingin melakukan yang lebih dari ini.

E. Dunia Aktivisme
Singkat cerita selain saya berkuliah di geologi saya juga aktiv sebagai aktivis di Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (HIMA PERSIS) yang notabene saya fokus dibidang politik, hukum dan advokasi masyarakat, saat itu saya sering bersentuhan dengan masyarakat dan buku dengan isu yang bermacam-macam, dari mulai isu pendidikan, ekonomi, lingkungan dan lain lain, dan dari sinilah saya belajar tentang permasalahan-permasalahan sosial yang ada di indonesia dan menstimulus saya untuk berada dalam jalan membela kaum mustadafin, meskipun langit akan runtuh keadilan harus tetap ditegakan "Fiat justitia ruat caelum" Lucius Calpurnius Piso Caesoninus (43 SM)

Selain dalam dunia aktivis saya juga aktiv didunia penulisan dibeberapa media masa, pernah berprofesi juga sebagai wartawan, editor, dan redaktur disalahsatu media di kota Bandung, diasana pengetahuan saya semakin terbuka, apalagi dimedia pada waktu itu kami sangat dekat sekali dengan penguasa, dikalangan pemerintahan, pejabat partai, NGO, dan banyak lainnya, jadi saya pada waktu itu belajar bagaimana mereka menyikapi suatu permasalahan dan menyelesaikan permasalahan itu, tentu dengan mengolah policy atau kebijakan yang nantinya akan menjadi peraturan.

F. Kesimpulan
Dari pengalaman akademis, aktivis dan media  itulah saya memutuskan untuk
masuk ilmu lingkungan, sebagai reflexi hidup saya dalam bicara kesimbangan hidup dengan menjaga ekosistem dan keberlanjutan antara alam dan nilai ekonomis alam, serta sebagai perwujudan seorang muslim yang Allah turun kan sebagai khalifa dimuka bumi, untuk menjaga keseimbangan dan keberlanjutan bumi ini, sebagaimana Allah berfirman
 وَ إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّيْ جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيْفَةً
قَالُوْا أَتَجْعَلُ فِيْهَا مَن يُفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَ نَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَ نُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّيْ أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُوْنَ
[30] Dan (ingatlah) tatkala Tuhan engkau berkata kepada Malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi seorang khalifah. Berkata mereka : Apakah Engkau hendak menjadikan padanya orang yang merusak di dalam nya dan menumpahkan darah, padahal kami bertasbih dengan memuji Engkau dan memuliakan Engkau ? Dia berkata : Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.
Dan adalagi firman Allah yang mebahas tentang elemen penting yang ada di dunia ini berikut firman Allah yang membahas tentan elemn elemen tersebut
Tentang Air
Al Baqarah Ayat 74
ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً ۚ وَإِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الْأَنْهَارُ ۚ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاءُ ۚ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.
Tanah
Al A’raaf Ayat 58
وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ ۖ وَالَّذِي خَبُثَ لَا يَخْرُجُ إِلَّا نَكِدًا ۚ كَذَٰلِكَ نُصَرِّفُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُونَ
Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.
- Udara
Ar-Rum ayat 46
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ يُرْسِلَ الرِّيَاحَ مُبَشِّرَاتٍ وَلِيُذِيقَكُمْ مِنْ رَحْمَتِهِ وَلِتَجْرِيَ الْفُلْكُ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Yang artinya, “Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya. Mudah-mudahan kamu bersyukur” (QS ar Rum: 46).
- Tumbuhan
Al-An'am ayat 141
وَهُوَ الَّذِي أَنشَأَ جَنَّاتٍ مَّعْرُوشَاتٍ وَغَيْرَ مَعْرُوشَاتٍ وَالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهُ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ ۚ كُلُوا مِن ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ ۖ وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (Alquran, Surah al-An‘ām/6: 141)
- Bintang
Al Mulk Ayat 5
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.

Kamis, 10 Oktober 2019

Sejarah Lahir Dan Perkembangan Ilmu Antropologi

A. Dalam pertemuan kedua dalam mata kuliah pengantar antropologi kita akan membahas tentang sejarah lahir dan perkembangan antropologi, Seperti halnya ilmu lain, antropologi sebagai sebuah ilmu mengalami tahapan-tahapan dalam perkembangannya.
Koentjaraninggrat menyusun perkembangan ilmu Antropologi menjadi empat fase yaitu :

1. Fase Pertama (Sebelum tahun 1800-an)
Sekitar abad ke-15-16, bangsa-bangsa di Eropa mulai berlomba-lomba untuk
menjelajahi dunia, mulai dari Afrika, Amerika, Asia, hingga ke Australia.
Dalam penjelajahannya mereka banyak menemukan hal-hal baru. Mereka juga banyak menjumpai suku-suku yang asing bagi mereka. Kisah-kisah petualangan dan penemuan mereka kemudian mereka catat dibuku harian ataupun jurnal perjalanan.
Mereka mencatat segala
sesuatu yang berhubungan dengan suku-suku asing tersebut. Mulai dari ciri-ciri fisik,
kebudayaan, susunan masyarakat, atau bahasa dari suku tersebut, bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi suku asing tersebut kemudian dikenal dengan bahan etnografi atau deskripsi tentang bangsa-bangsa.
Bahan etnografi itu menarik perhatian pelajar-pelajar di Eropa. Kemudian, pada
permulaan abad ke-19 perhatian bangsa Eropa terhadap bahan-bahan etnografi suku luar Eropa dari sudut pandang ilmiah, menjadi sangat besar. Karena itu, timbul usaha-usaha
untuk mengintegrasikan seluruh himpunan bahan etnografi.

2. FaseKedua (tahun 1800-an)
Pada fase ini, bahan-bahan etnografi tersebut telah disusun menjadi karangan-karangan berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat pada saat itu, masyarakat dan kebudayaan berevolusi secara perlahan-lahan dan dalam jangka waktu yang lama, mereka menganggap bangsa-bangsa selain Eropa sebagai bangsa-bangsa primitive yang tertinggal, dan menganggap Eropa sebagai bangsa yang tinggi kebudayaannya.
Pada fase ini, Antropologi bertujuan akademis, mereka mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk memperoleh pemahaman tentang tingkat-tingkat sejarah penyebaran kebudayaan manusia.

3. Fase Ketiga (awal abad ke-20)
Pada fase ini, negara-negara di Eropa berlomba-lomba membangun koloni di benua lain seperti Asia, Amerika, Australia dan Afrika, dalam rangka membangun koloni-koloni tersebut, muncul berbagai kendala seperti serangan dari bangsa asli, pemberontakan-pemberontakan, cuaca yang kurang cocok bagi bangsa Eropa, serta hambatan-hambatan lain.
Dalam menghadapinya, pemerintahan kolonial negara Eropa berusaha mencari-cari
kelemahan suku asli untuk kemudian menaklukannya, untuk itulah mereka mulai
mempelajari bahan-bahan etnografi tentang suku-suku bangsa di luar Eropa, mempelajari
kebudayaan dan kebiasaannya, untuk kepentingan pemerintah kolonial.

4. Fase Keempat (setelah tahun 1930-an)
Pada fase ini, Antropologi berkembang secara pesat, kebudayaan-kebudayaan suku
bangsa asli yang dijajah bangsa Eropa, mulai hilang akibat terpengaruh kebudayaan bangsa Eropa.

Pada masa ini pula terjadi sebuah perang besar di Eropa, Perang Dunia II, perang ini
membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia dan membawa sebagian besar negara-negara di dunia kepada kehancuran total, kehancuran itu menghasilkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan kesengsaraan yang tak berujung. Namun pada saat itu juga, muncul semangat nasionalisme bangsa-bangsa yang dijajah Eropa untuk keluar dari belenggu penjajahan.

Sebagian dari bangsa-bangsa tersebut berhasil mereka, namun banyak
masyarakatnya yang masih memendam dendam terhadap bangsa Eropa yang telah menjajah mereka selama bertahun-tahun, Proses-proses perubahan tersebut menyebabkan perhatian ilmu antropologi
tidak lagi ditujukan kepada penduduk pedesaan di luar Eropa, tetapi juga kepada suku bangsa di daerah pedalaman Eropa seperti suku bangsa Soami, Flam dan Lapp.

B. Dalam perjalanan nya Antropologi kemudian banyak berkaitan dengan ilmu lainnya yang mempunyai analisa antrpologi dalam specialosasi ilmu lain, yaitu :
1. Hubungan antara ilmu geologi dengan Antropologi.
2. Hubungan antara ilmu paleontologi dengan antropologi.
3. Hubungan ilmu anatomi dengan antropologi.
4. Hubungan ilmu kesehatan masyarakat dengan antropologi.
5. Hubungan ilmu linguistik dengan antropologi.
6. Hubungan antara arkeologi dengan antropologi.
7. Hubungan ilmu sejarah dengan antropoogi.
8. Hubungan ilmu pskitriati dengan antropologi.
9. Hubungan ilmu geografi dan antropologi.
10. Hubungan ilmu ekonomi dengan antropologi.
11. Hubungan ilmu hukum adat dengan antropologi.
12. Hubungan ilmu adsministrasi dengan antropologi.
13. Hubungan ilmu politik dan antropologi.

C. Antropologi juga mempunyai specialisasi kajian khusus yaitu :
1. Antropologi perkotaan
2. Antropologi pendidikan
3. Antropologi ekonomi
4. Antropologi kesehatan
5. Antropologi soisial
6. Antropologi hukum
7. Antropologi forensik
8. Antropologi pembangunan
9. Antropologi terapan
Sekian resume ke dua ini saya buat semoga dapat bermanfaat kepda yang lainnya
Bandung, 5 Oktober 2019
Fitnijar Prastya

Dasar Antropologi

Dalam pertemuan pertama mata dalam mata kuliah Antropologi pada prodi Ilmu Lingkungan di Universitas Persatuan Islam kami belajar apa itu dasar antropologi, antropologi berasal dari bahasa yunani, asal kata anthropos berarti manusia,
dan logos berarti ilmu. Maka dari itu, secara harfiah antropologi berarti ilmu yang mempelajari tentang manusia.
Para ahli antropologi ( antropolog ) sering mengemukakan bahwa antropologi
merupakan studi tentang umat manusia yang berusaha menyusun generalisasi yang
bermanfaat tentang manusia dan perilakunya, dan untuk memperoleh pengertian ataupun pemahaman yang lengkap tentang keanekaragaman manusia (Haviland,1999:7; Koentjaraningrat, 1987: 1-2).
Jadi antropologi merupakan ilmu yang berusaha mencapai pengertian atau
pemahaman tentang manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik,
masyarakat dan kebudayaannya.
Secara makro, antropologi dibagi ke dalam dua bagian, yakni antropologi fisik dan
antropologi budaya.
1. ANTROPOLOGI FISIK
Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak
perkembangan manusia menurut evolusinya dan memnyelidiki variasi biologisnya
dalam berbagai jenis (spesies). Melaui aktivitas analisis yang mendlam terhadap
fosil-fosil dan pengamatan pada primata-primata yang pernah hidup, para ahli
antropologi fisik berusaha melacak nenek moyang jenis manusia untuk mengetahui
bagaimana, kapan, dan mengapa kita menjadi makhluk seperti sekaran ini
(Haviland, 1999: 13)
Antropologi fisik dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Somatologi
Mempelajari tentang terjadinya aneka ragam jenis manusia dipandang dari ciri-ciri fisik tubuhnya (fenotif) maupun yang tidak tampak (genotif).
b. Paleoantropologi
Mengkaji tentang asal usul terjadinya manusia dengan menggunakan fosil yang telah membatu sebagai objeknya.
2. ANTROPOLOGI BUDAYA
Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia
ataupun cara hidupnya dalam masyarakat. Menrut Haviland (1999:12) cabang
antropologi budaya ini dibagi-bagi lagi menjadi tiga bagian, yakni arkeologi,
antropologi linguistic, dan etnologi.
Antropologi budaya juga merupakan studi tentang praktik-praktik social, bentuk-
bentuk ekspresif, dan penggunaan bahasa, dimana makna diciptakan dan diujui
sebelum digunakan oleh masyaraka manusia (Burke, 2000: 193).
Biasanya, istilah antropologi budaya dikaitkan dengan tradisi riset dan penulisan
antropologi di Amerika. Pada awal abad ke-20, Franz Boas (1940) mengajukan
tinjauan kirtisnya terhadap asumsi-asumsi antropologi evolusioner serta
implikasinya yang cenderung bersifat rasial. Dalam hal itu, boas menyoroti
keberpihakan pada komparasi dan generalisasi amtropollogi tradisional yang
dinilainya kurang tepat, selanjutnya ia mengembangkan alitan baru yang sering
disebut antropologi boas. Dalam hal ini, boas meru,uskan konsep kebudayaan yang
bersifat relative. Plural. Dan holistic.
Saat ini,kajian antropologi budaya lebih menekankan pada empat sapek yang
tersusun.
a. Pertimbangan politik, di mana para antropolog budaya sering terjebak oleh
kepentinga-kepentinga politik dan membiarkan dalam penulisannya masih
terpaku oleh metode-metode lama yang sudah terbukti kurang layak untuk
menyusun sebuah karya ilmiah, seperti yang dikeluhkan said dalam orientalism
(1970.
b. Menyangkut hubungan kebudayaan dengan kekuasaan. Jika pada awalnmya
bertumpu pada asumsasumsi kepatuhan dan penguasaan masing-masing
anggota masyarakat terhadap kebudayaannya, sedangkan pada masa kini
dengan munculnya karya Bourdieu (1977) dan Foucault (1977, 1978) kian
menekankan pengguanaan taktis diskursus budaya yang melayani kalangan
tertentu di masyarakat.
c. Menyangkut bahasa dalam antropologi budaya, di man aterjadi pergeseran
makna kebudayaan dari homogenitas ke heterogenitas yang menekankan
peran bahasa sebagai system formal abstraksi-abstraksi kategori budaya.
d. Preferensi dan pemikiran individual di mana terjadi hubungan antara jati diri
dan emosi, sebab antara kepribadian dan kebudayaan memiliki keterkaitan
yang erat.
Cabang antropologi budaya ini dibagi-bagi menjadi tiga bagian, yakni arkeologi,
antropologi linguistic, dan etnologi.
Sekian resume pertemuan pertama ini saya buat dan akan berlanjut pada resume ke dua dan resume-resume selanjutnya.
Bandung, 4 Oktober 2019

5 Kerifan Lokal Di Indonesia

Introduction Negara Indonesia adalah bagian dari negara asia yang dilewati garis katulistiwa berada diantra benua asia dan australia, diap...