Senin, 20 Januari 2020

Manusia Dan Kesadaran Lingkungan

Introduction
Kesadaran dalam menjaga lingkungan adalah modal pertama dalam menjaga kelestarian suatu lingkungan, objek dari lingkungan ialah, daratan, lautan dan udara, bahwa jelas dalam undang-undang ketiga aspek diatas ialah haq bagi selurah rakyat untuk dimanfaatlan seba
ik-baiknya.

Namun realita hari ini sangatlah sungguh ironi, dimana potensi alam yang mencakup kekayan energi disalahgunakan, hingga berdampak pada permasalahan lingkungan yang cukup krusial, seperti pemanfaatan lahan yang bukan tempatnya, menyebabkan banjir, erosi dan longsor, pengerukan mineral berupa galian tambang yang tidak sesuai prosedur, mengakibatkan banyak permasalahan seperti polusi udara, banjir, bahkan masalah kesehatan masyarakat yang terkena dampak tambang rersebut.

Hal ini perlu perhatian dari semua lapisan, dari lapisan masyrakat hingga lapisan pemerintahan, yang saling silih bahu membahu menyelesaikan permasalahan lingkungan ini.

Maka dalam tugas mata kuliah pengantar lingkungan, penulis akan membagi kepada beberapa kategori yaitu tentang sampah dan limbah sungai serta solusi dalam rangka meningkatkan kesadaran lingkungan pada masyarakat.

Sampah
Permasalahan sampah adalah permasalahan abadi yang dihadapi oleh masyarakat hari ini, misalnya di kota bandung yang menghasilkan sampah 700 ton perhari, dari seluruh wilayah di Kota Bandung diangkut dari TPS ke TPA di sari mukti tepatnya di kabuten Bandung Barat, yang menrut para ahli lingkungan, bahwa TPA di sarimukti sudah overload, dengan kata lain sudah tidak layak untuk dipakai menjadi TPA, maka dari itu permasalahhannya masyarakat Kota Bandung sudah tidak mempunyai lagi TPA.

Maka apa yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan sampah ini?
Pemerintah dalam hal ini menggagas program tentang sampah salah satunya ialah KANGPISMAN yaitu akronim dari Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan, namun program ini tidak maksimal karena tidak ada tindak serta kontroling yang seurius dari pemerintah.

Logikanya, jika program Keluarga Berencana itu sukses dengam dimotori ibu ibu PKK dan pengawasam yang ketat, kenapa tidak dilakukan pada program lingkungan?
Tentu hal ini mengundang kontroversi dari penggiat lingkungan bagaimana pemerintah tidak maksimal dan tidak seurius dengan program tersebut.

Seperti halnya contoh kongkret dinegara berkembang seperti Fhilipina yang sukses bersinergis pemerintah dengan masyarakatnya, untuk mewujudkan zero waste city, salah satu program yang gagas oleh benerapa NGO dalam meningkatkan kesadaran lingkungan terhadap sampah, sama sebetulnya dangan program Kota bandung yaitu KANGPISMAN.

Untuk meningkatkan kesadaran lingkungan terhadap sampah tentu perlu adanya kesadaram kolektif bukan hanya dari masyarakat, namun dari pemerintah juga yang seurius dalam pendampingan, kontroling atas programnya, bila perlu isu sampah ini dibuatkan Peraturan Daerahnya atau PERDA dalam pengelolan dan hal lainnya tentang sampah.

Limbah Sungai
Limbah cair berupa limbah tekstil dan limbah industri lainnya menjadi permasalah yang sangat diperhatikan, seperti contoh di Jawa Barat yaitu sungai citarum, salah satu sungai terpanjang si Jawa Barat yang sedang menjadi sorotan pemerintah pusat, dimana kerusakan sungai ini sudah sangatlah parah, dari mulai warna yang sudah pekat hitam, bau yang menyengat, dan unsur kimia yang berbahaya pada air hingga merusak kepada lahan pertanian warga.

Permasalahan ini sudah berpuluh puluh tahun mengganjal, dari tiap periode pemerintah hanya mengeluarkan anggaran untuk citarum namun tidak ada hasil yang dirasa, bahkan malah menjadi parah.

Maka dari itu pengelolaan dan revitalisasi sungai citarum ini diambil alih oleh pemerintah pusat, dengan dikawal oleh TNI sebagai pelaksana, dengan target 5 tahun kerja.

Banyak temuan dilapangan dalam me revitalisasi sungai citarum, dari mulai perusahhan yang nakal, masyarakat yang belum sadar akan bahaya sungai apabila menjadi tempat pembungan sampah, dan banyak lagi permasalahna dalam teknis dilapangan.

Untuk menumbuhkan rasa kesadaram lingkungan terhadap masyarakat apalagi berbicara sungai perlu ada edukasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga sungai, dan harus ada peraturan tegas dari pemerintah bagi para korporasi industri dalam pengolah instalasi air limbah atau IPAL, ekstreme nya perlu ada tindak tegas bagi masyarakat dan perusahaan untuk menjadi kelestarian lingkungan.

Conclusion
Dari kedua masalah diatas dari mulai permasalahan sampah dan limbah cair di sungai citarum tentu harus ada perhatian yang seurius dari pemerintah dalam menyadarkan kesadaran pentingnya menjaga kelestarian alam, program pemerintah sudah bagus, namun harus dimaksimalkan dalam pengelolaanya, begitupun masyarakat, tidak sedikit masayarakat yang peduli terhadap lingkungan, namun banyak juga masayarakat yang masih acuh dalam hal lingkungan, kini saat nya pemuka agama yang langsung bersentuhan langsung dengan masyarakat harus mulai memberikan campaign dan edukasi terhadap lingkungan, karena dalam setiap agama pasti diajarkan tentang kebersihan dan menghormati lingkungan, maka dari itu pemuka agama juga harus ikut serta dalam mengemban misi lingkungan hari ini.


***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

5 Kerifan Lokal Di Indonesia

Introduction Negara Indonesia adalah bagian dari negara asia yang dilewati garis katulistiwa berada diantra benua asia dan australia, diap...