Selasa, 12 November 2019

Moon Jae-In, Jika PLTU Batubara tidak Baik bagi Korea, Begitu juga bagi Indonesia (Opini Mahasiswa)

https://www.greenpeace.org/indonesia/siaran-pers/4107/moon-jae-in-jika-pltu-batubara-tidak-baik-bagi-korea-begitu-juga-bagi-indonesia/

Dalam web Greenpeace Indonesia yang membahas tentang PLTU batubara sejumlah aktivis Greenpeace melakukan aksi didepan kantor kedutaan Korea Selatan di jakarta, salah satu yang disuarakan adalah mendesak dan meminta komitmen kepada pemerintah Korea Selatan agar tidak menanam saham industri PLTU batu bara dan mendesak untuk mengalihakan penanaman modalnya dengan energi bersih terbarukan.

Dinegara nya sendiri (Kore Selatan) yang dipimpin oleh Mon Jae In dirinya menyatakan, untuk tidak membuat PLTU Batubara dinegaranya karena tidak ingin warga negaranya terkena dampak polusi yang membahayakan masyarakatnya, komitmen Mon Jae In in didasari dengan darurat udara  ketika konsentrasi partikel debu halus di Korea Selatan melonjak tajam pada Maret 2019, Data National Institute of Environmental Research menunjukkan tingkat debu halus yakni PM 2.5 di tujuh kota besar di Korea Selatan masuk kategori berbahaya.

Dengan komitmen Korea Selatan terkait PLTU batu bara berbalik dengan nilai investasi Korea Selatan yang  diinvestasikan dibanayak negara di asia tenggara, yang mempunyai nilai investasi sebesar 9,3 dolar Amerika dalam 10 tahun terakhir.

Di Indonesia terdapat 2 Investasi yaitu PLTU Jawa 9 & 10 di Suralaya, Cilegon, yang didaerahnya sekitar industri tersebut adalah lingkungan yang sangat sesak karena polusi yang dihasilkan.

Dengan kondisi tersebut harusnya Korea Selatan harus mempunyai komitmen yang utuh dalam pembangunan PLTU batu bara,  bukan hanya di negaranya saja namun dengan investasi lain nya dinegara di bagian asia tenggara, bukan untui mendesak tidak berinvestasi namun lebih mendesak kepada mngalihkan investasinya kepada energi bersih terbarukan yang lebih ramah lingkungan dan dirasa akab memberikan dampak positive kepada masyarakat sekitar indutri energi ramah terbarukan tersebut.

Minggu, 03 November 2019

Proses Penciptaan Manusia Menurut Islam

Manusia diciptakan sempurna dalam agama islam tentu ada proses bagaimana manusia itu terbentuk, mulai dari air mani atau nuthfah sampai menjadi manusia utuh yang dilahirkan dari rahim ibunya, berikut proses penciptaan manusia menurut islam

1. Nuthfah (air mani)
Ibnu Katsir menafsirkan kata nuthfah yang berarti air yang keluar dari tulang punggung dan tulang dada perempuan yang kemudian diletakkan di rahim perempuan.

2. Segumpal darah
Setelah mani ditempatkan di rahim perempuan berubah menjadi ‘alaqoh. Beliau menafsirkan kata ‘alaqoh dengan segunpal darah.

3.Segumpal daging
Setelah menjadi darah maka mengeraslah menjadi segumpal daging namun belum terbentuk.

4.Tulang
Di sinilah mulai terbentuk anggota tubuh seperti kepala, tangan, dan kaki bersama tulang dan otot-otonya.
Setelah terbentuk anggota tubuh beserta tulang-tulangnya dibungkuslah dengan daging yaitu dijadikannya lebih kuat.

5. Peniupan ruh
Proses terakhir dalam pembentukan tubuh manusia dalam rahim adalah peniupan ruh. Setelah peniupan ruh teruslah ia tumbuh hingga organ-organ yang sudah terbentuk memiliki fungsinya dan bergerak.

Peniupan ruh terjadi pada bulan keempat berdasarkan hadis yang diriwayatkan Ibnu Abi Hatim bahwa Rasulullah saw. Bersabda: “Jika mani telah (terbentuk) sempurna (menjadi janin) selama empat bulan maka diutuslah malaikat untuk meniupkan ruh pada tubuhnya.”

Dalam ranah biologi penciptaan manusia melalui berbagai tahap dan proses yang terjadi di dalam rahim wanita. Ternyata Al-Quran juga sudah menjelaskan tentang proses pembentukan manusia dimulai dari janin hingga menjadi bayi dengan bentuk yang lengkap. Penjelasan tersebut tertera pada surat al-Mu’minun [23]: 12-14:

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ (12) ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (13) ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ(14)

Artinya: Dan sungguh kami telah menciptakan manusia dari saripati (yang berasal) dari tanah (12) Kemudian kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) (13) Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik (14)

Lalu berdasarkan riwayat Imam Ahmad: “telah menceritakan kepada kami Yahya bin Said, telah menceritakan kepada kami Auf, telah menceritakan kepada kami Qasamah bin Zuhair dari Abi Musa dari Rasulullah saw. bersabda: 
sesungguhnya Allah menciptakan Adam dari segenggam tanah kemudian keturunannya juga diciptakan dari sebagian tanah ada yang muncul dengan warna merah, hitam, putih, dan lain sebagainya. Ada yang bentuknya jelek, bagus, dan lain sebagainya

Dalam riwayat Imam Tirmidzi bahwa mengatakan bahwa status hadis tersebut adalah hasan sahih.
***
(sumber bincangsyariah.com dam sumber lainnya)

5 Kerifan Lokal Di Indonesia

Introduction Negara Indonesia adalah bagian dari negara asia yang dilewati garis katulistiwa berada diantra benua asia dan australia, diap...